TribunMP3 | Zona Artikel dan Download Musik™

Kumpulan Artikel juga Tutorial Simpel dan Mengutamakan Kualitas juga Menyediakan Musik Gratis Untuk Didengar secara cuma-cuma

Breaking

Rabu, 14 November 2018

LANDASAN TEORI KOMUNIKASI MASSA



 LANDASAN TEORI KOMUNIKASI MASSA




2.1         Teori Umum

2.1.1    Komunikasi

Komunikasi merupakan topik yang sering kali diperbincangkan, bukan hanya di kalangan ilmuwan komunikasi tetapi juga di kalangan awam sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki banyak arti yang berlainan. Tidak hanya itu saja, komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Melalui berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat bekerja, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin yaitu communis yang berarti “sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupaka akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. (Deddy Mulyana, 2007:46). Selain itu, kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas adalah sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tanpa komunikasi maka tidak akan ada komunitas karena komunikasi menunjukan kebersamaan itu.

Definisi komunikasi juga diungkapkan menurut Hovland, Janis, dan Kelley yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah ahli sosiolog Amerika,



11


12


mengatakan bahwa, “ communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behaviour of ohter individuals”. Dalam kata lain, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai sesuatu hal (Arni Muhammad, 2004:2). Dari dua pernyataan di atas maka dapat disimpukan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses yang terjadi baik dalam bentuk verbal yang berfungsi untuk mengubah tingkah laku orang lain. Selain itu dapat dikatakan pula bahwa komunikasi juga termasuk salah satu cara untuk mempengaruhi orang lain.

Tidak ada yang benar dan salah apabila berbicara tentang definisi komunikasi. Beberapa definisi mungkin terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik” atau terlalu luas, misalnya “Komunikasi adalah interaksi antara dua mahluk hidu p atau lebih.” Namun pada dasarnya, hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Sebenarnya dua definisi di atas apabila disimpulkan akan ditemukan definsi sederhananya yaitu komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.


2.1.1.1 Fungsi Komunikasi

Seperti yang dikemukakan oleh Deddy Mulyana mengenai empat fungsi komunikasi yang diciptakan oleh William I. Gorden, adalah sebagai berikut (Deddy Mulyana, 2007:5-38):

1.    Komunikasi Sosial


13


Fungsi   ini    mengisyaratkan         bahwa    komunikasi    penting    untuk

membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Di sisi lain, komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horizontal, dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, ataupun secara vertical, dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok.

2.      Komunikasi Ekspresif

Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan non-verbal.

3.   Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok.

4.   Komunikasi Instrumental


14


Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).



2.1.2      Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (Wiryanto, 2004:67). Komunikasi massa lahir seiring dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Sebenarnya jika semua definisi komunikasi massa ditelaah lebih dalam maka dari sekian banyak definisi yang ada memiliki kesamaan atau benang merah yang sama. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa baik cetak maupun elektronik (Nurudin, 2007:4). Hal ini telah memberikan dari gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa. Secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui pula ciri-ciri komunikasi massa yang membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya.

Melalui definisi itu pula maka dapat diketahui karakteristik dari komunikasi massa. Karakter komunikasi massa tersebut adalah sebagai (Elvinaro, Lukiati, Siti Karlina, 2007:6):

1.   Komunikator terlembagakan

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa,


15


baik media cetak maupun eletronik. Menurut Wright, komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Secara kronologis proses penyusunan pesan oleh komunikator dan pesan tersebut diterima oleh komunikan. Apabila pesan tersebut disampaikan melalui media cetak, maka proses dimulai dari komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel, selanjutnya pesan tersebut diperiksa oleh penanggung jawab rubrik kemudian diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa layak atau tidaknya pesan tersebut disampaikan kepada masyarakat. Begitu pula di media elektronik, apabila media yang digunakan adalah televisi, tentu akan lebih banyak lagi orang yang terlibat, juru lampu, pengarah acara, bagian make up, floor manager, dan lain-lain. Tidak hanya itu, peralatan yang digunakan lebih banyak serta dana yang diperlukan lebih besar.

2.   Pesan Bersifat Umum

Terbuka adalah sifat dari komunikasi massa, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan oleh sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Akan tetapi tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa harus dikemas dalam bentuk apapun yang memenuhi kriteria penting atau menarik, penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.

3.   Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada


16


komunikasi antarpersonal, komunikator akan mengenal komunikannya dan mengetahui identitasnya. Sedangkan dalam komunikasi massa,

komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Selain anonim, komunikan komunikasi massa besifat heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan bedasarkan beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.


4.   Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Mengartikan keserempakan media massa itu sebagai keserempakan memperoleh pesan yang sama pada waktu yang bersamaan, dalam jarak yang dari komunikator dan individu satu sama lainnya dalam keadaan terpisah.

5.         Komunikasi Mengutamkan Isi Ketimbang Hubungan

Pada komunikasi ada dua dimensi yang dilibatkan, yaitu dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi menunjukan muatan atau isi komunikasi yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Dalam komunikasi antarpersonal yang diutamakan adalah dimensi hubungan. Semakin makin mengenal antarpelaku komunikasi, maka komunikasinya semakin efektif.


17


6.   Komunikasi Massa Besifat Satu Arah

Komunikasi massa memiliki kelemahan. Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun aktif menerima pesan namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana yang terjadi pada komunikasi antarpersonal. Maka dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu arah.

7.   Stimulasi Alat Indra Terbatas

Pada komunikasi antarpersonal dengan sifatnya yang bertatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan dapat diginakan secara maksimal. Keduannya dapat melihat, mendengar secara langsung bahkan mungkin merasa. Sedangkan dalam komunikasi massa, stimuliali alat indra bergantung pada jenis media massa.

8.     Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect) Komponen umpan balik (feedback) merupakan faktor penting dalam komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Efektifitas komunikasi sering kali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpersonal. Apabila seorang komunikator memberikan pesan pada komunikan secara tatap muka, komunikan akan memperhatikan bukan saja ucapan tapi juga gerakan lain yang dilakukan komunikator. Umpan balik ini bersifat langsung (direct) atau segera (immediate). Sedangkan dalam proses


18


komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed) yang artinya komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.

Intinya sederhana saja yaitu, apabila pada proses komunikasi massa umpan balik bersifat indirect dan delayed. Sedangkan pada komunikasi tatap muka umpan balik bersifat direct dan immediate. Hal ini dipengaruhi karena faktor reaksi dari komunikan.


2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa

Tidak jauh berbeda antara fungsi komunkasi massa dengan fungsi media massa, karena media massa merupakan unsur terpenting dalam proses komunikasi massa. Menurut Dominick (2001) pada buku

Komunikasi Massa Suatu Penghantar dari Elvinaro dkk, fungsi komunikasi massa terdiri dari :
1.   Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama yaitu fungsi pengawasan peringatan dan fungsi pengawassn intstrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman bencana, kondisi yang memperihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Seringkali sebuah peringatan bisa dengan mudah menjadi sebuah ancaman. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman bserius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak


19


pula orang yang tidak mengetahui ancaman itu.

Sedangkan fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film yang sedang tayang di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru dan sebagainya adalah contoh pengawasaan instrumental.

2.   Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media adalah pihak yang memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat dalam tajuk rencana atau editorial surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar atau opini yang ditujukan kepada pembaca, serta dilengkapi perspektif atau sudut pandangan terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. Tidak hanya di media cetak, media elektronik seperti televisi pun memiliki fungsi penafsiran. Tujuan penafsiran media adalah untuk mengajak atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasanya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersonal atau komunikasi kelompok.


3.   Linkage (Pertalian)

Media massa berfungsi dalam menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan


20


kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu hal atau masalah.

4.   Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi penyebaran nilai disebutjuga dengan socialization (sosialisai). Sosialisai mengacu kepada cara dimana individu mengadipsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton dan dibaca. Diantara semua media massa, televisi sangat berpotensi untuk terjadinya sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) khususnya pada anak muda. Sebagai contoh maraknya tayangan kekerasan pada televisi dapat membentuk sosialisasi bagi anak muda yang menontonnya, sehingga berpikir bahwa metode kekerasan adalah wajar dalam memecahkan persoalan hidup.

5.   Entertainment ((Hiburan)

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Begitupun radio siaran, siarannya banyak memuat acara hiburan. Demikian pula halnya dengan majalah. Tetapi, dari sekian banyak media massa yang mengutamakan hiburan namun sebagian ada pula yang mengutamakan tayangan berita. Tujuan dari fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak. Hal ini dikarenakan dengan membaca berita-berita ringan atau tayangan hiburan di televisi maka dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.


21


2.1.3    Media Massa

Berbicara mengenai pengertian media massa yang pasti terlintas dalam pikiran adalah bahwa media massa merupakan alat utama dalam proses komunikasi massa. Media massa adalah alat-alat komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang luas dan heterogen dan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007: 9). Media massa terdiri dari media cetak yaitu surat kabar dan majalah serta media elektronik seperti televisi, radio dan media on-line (internet).

Dennis McQuail (1987) diterjemahkan oleh Nurudin (2007:34) pernah menyodorkan beberapa asumsi pokok seperti berikut :

1.       Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat.

2.       Media massa merupakan sumber kekuatan – alat kontro l, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya.

3.      Media merupakan lokasi (norma) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

4.      Media  seringkali  berperan  sebagai  wahana  pengembangan  kebudayaan,


22


bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tatacara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.

5.      Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

Tidak dapat dipungkiri kehadiran media massa yang terus berkembang membuat akses informasi bagi masyarakat menjadi semakin mudah. Masyarakat kini lebih mudah mendapatkan informasi dengan hadirnya media massa yang ada. Masyarakat dapat memilih media massa mana yang mereka inginkan yang sesuai norma-norma yang mereka anut dan kebutuhan mereka akan informasi.


2.1.4    Televisi

Televisi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ tele”      yang berarti jauh dan

vision” yang berarti penglihatan. Televisi merupakan medi a komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Televisi ibarat sebuah kotak ajaib yang dapat memberikan suatu tayangannya dengan suara dan gambar yang menarik mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar akan apa yang ditayangkannya. Selain itu televisi merupakan media massa yang mudah diakses dan paling berpengaruh. Televisi memiliki unsur-unsur yang menjadi daya tariknya dibanding dengan media massa lainnya. Unsur-unsur itu berupa kata,musik, sound effect serta unsur visual berupa gambar hidup yang mampun


23


menimbulkan kesan yang mendalam kepada pemirsanya.

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas (Fred Wibowo, 2009:17). Sekarang ini hampir di setiap rumah hingga warung kecil sekalipun memiliki televisi, betapa televisi tersebut sudah menjadi suatu bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.


2.1.4.1 Karakteristik Televisi

Sebagai media massa yang terbilang cukup memenuhi kebutuhan informasi dalam bentuk suara maupun gambar, tentunya televisi memiliki karakteristik. Televisi memiliki beberapa karakteristik antara lain (Elvinaro, Elvinaro, Lukiati, Siti Karlina, 2007:137) :

1.         Audiovisual

Audiovisual merupakan kelebihan televisi yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Baik suara maupun gambar, keduanya harus ada keseuaian secara harmonis untuk menghasilkan suatu tayangan menarik. Karena sifatnya yang audiovisual itu pula maka siaran televisi harus dilengkapi dengan gambar baik, baik gambar diam seperti foto, gambar peta (still picture) maupun film berita yakni rekaman perisitiwa yang menjadi topik berita.

2.         Berpikir Dalam Gambar

Ada dua tahap yang dilakukan dalam berpikir dalam gambar. Pertama,


24


adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua dari prosesberpikir dalam gambar adalah penggambaran (pictuarization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3.         Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan media massa lainnya, pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Selain orang atau kru yang bertugas diperlukan banyak, perlatan yang digunakannya pun lebih banyak dan untuk mengopersikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan terlatih.


2.1.4.2 Jenis Program Televisi

Pada dasarnya apapun dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai oleh audience atau pemirsa dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan juga peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran khususnya televisi dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik bahkan unik.

Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu Program informasi (berita) dan hiburan (entertainment). Program informasi dibagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita ringan atau lunak (soft news)


25


yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama, permainan (game show), dan pertunjukan. (Morissan, 2008:218)

Selain pembagian jenis program dengan skema di atas, terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program ini bersifat faktual (factual) atau fiktif (fictional). Program berita, dokumenter, atau reality show termasuk jenis program faktual. Sedangkan drama dan komedi termasuk jenis program yang fiktif. Berikut penjelasan jenis program televisi secarai rinci :

1.      Program Jurnalistik / Program Informasi

Program Informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang ‘dijual’ kepada audien. Program informasi dibagi dua, yaitu: (Morrisan, 2011: 217-223)


Berita keras atau hardnews adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras / hardnews dibagi lagi kedalam beberapa bentuk berita, yaitu:

1)      Straight News

Berarti berita “langsung” ( straight), maksudnya suatu berita yng singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting


26


saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan.

2)   Feature

Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian ‘menarik disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tida terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategor hard news.

3)   Infotainment

Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dank arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment.

B.  Berita Lunak /  soft news

Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikn secara mendalam (in-dept) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri diluar program berita


27


program yang termasuk dalam kategori berita lunak ini adalah Curent Affair, Magazine, Dokumenter, dan Talk Show.

Program informasi dalam kategori berita keras atau hardnews dapat dibedakan dengan berita lunak atau soft news berdasarkan sifatnya sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 2.1. (Morrisan, 2011: 222)

Tabel 2.1 Perbedaan Hard News dan Soft News


Hard News
Soft News


Harus ada peristiwa terlebih dahulu
Tidak harus ada peristiwa terlebih dahulu


Peristiwa harus aktual (baru terjadi)
Tidak harus aktual


Harus segera disiarkan
Tidak bersifat segera (timeless)


Mengutakamakan informasi terpenting
Menekankan pada detail
saja



Tidak menekankan sisi human interest
Sangat menekankan segi human interest



2.         Program Artistik / Program Hiburan

Program artistik atau hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan juga permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan.


28


2.1.4.3 Format Televisi

Selain jenis program, televisi juga memiliki formatnya sendiri. Seperti yang ditulis oleh Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi mengatakan bahwa format program televisi terbagi menjadi:
1.         Program Seni Budaya dan Hiburan Pop

Program seni budaya termasuk produksi karya artistic dalam produksi program televisi. Ada berbagai macam materi produksi seni budaya. Secara garis besar materi produksi seni budaya dibagi menjadi dua, yaitu seni pertunjukan dan seni pameran.

2.         Program Talkshow

Program wicara di televisi, atau biasa kita sebut The Talk Program, meliputi banyak format, antara lain, voxpop, kuis, interview (wawancara) baik dalam studio maupun diluar studio dan diskusi panel di televisi. Program ini tampil dalam bentuk sajian mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, sedang hangat dibicarakan masyarakat, atau tanya-jawab persoalan dengan hadiah, yang disebut kuis.

3.         Program Berita

Program news atau program berita berarti suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui media secara periodik. Pengertian penyajian fakta dan kejadian di dalam berita bersifat objektif.


29


4.         Program Dokumenter

Program dokumenter adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup, dan situasi nyata. Dalam dokumenter terkandung unsur faktual dan nilai.jadi, biarpun banyak catatan, foto, atau meteri lain yang berisi rekaman peristiwa dan kejadian-kejadian nyata tidak semua materi itu memiliki nilai documenter. Hanya materi yang sungguh bermakna bagi suatu lingkungan yang boleh disebut bernilai dokumenter.

5.        Program Feature

Feature adalah suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format. Dalam satu feature, satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa format program sekaligus. Misalnya, wawancara

(interview), show, vox-pop, puisi, music, nyanyian, sandiwara pendek, atau fragmen.

6.         Program Magazine

Program magazine mirip dengan program feature. Perbedaannya kalau program feature satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format. Sementara itu, program magazine

bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan musik yang ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format.


30


7.         Program Spot

Spot adalah suatu program  yang ingin memengaruhi dan   mendorong

penonton televisi atau pendengar radio untuk tujuan-tujuan tertentu. Spot merupakan program yang sangat pendek. Durasi suatu spot berkisar antara 10 detik sampai paling panjang 1,5 menit.

8.         Program Doku-Drama

Doku-drama kependekan dari documenter drama. Maksudnya, documenter yang didramakan. Suatu kejadian yang pernah terjadi sungguh-sungguh, terdapat peninggalan-peninggalan dan bekas-bekasnya secara faktual, beberapa tokohnya masih hidup, tetapi kejadiannya sudah lampau.

9.        Program Sinetron

Di negara lain disebut dengan opera sabun (soap opera atau daytime serial) namun di Indonesia lebih populer dengan sebutan sinetron. Sinetron merupakan dram yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. (Morrisan, 2011:225).



2.1.5    Program Dokumenter

Memahami arti dokumenter maka ada dua hal yang dihadapkan, yaitu sesuatu yang nyata, faktual (ada atau terjadi) dan esensial, bernilai,atau memiliki makna. Dalam dokumenter terkandung unsur faktual dan nilai (Fred Wibowo, 2009:145). Biarpun banyak catatan, foto atau materi lain yang berisi rekaman peristiwa dan kejadian-kejadian nyata namun semua materi itu tidak memiliki


31


nilai dokumenter. Hal ini disebabkan karena hanya materi yang sungguh bermakna bagi suatu lingkungan yang boleh disebut dokumenter.

Program dokumenter adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata (Fred Wibowo, 2009:146). Dalam program dokumenter ada tiga tahapan yang dilakukan yaitu (Anton Mabruri K.N, 2010:89) :

1.      Menentukan ide atau tema

2.      Membuat sinopsis

3.      Membuat treatment atau storyline

Tiga tahapan di atas akan dikembangkan melalui riset yang dilakukan oleh tim kreatifnya. Riset tersebut mutlak adanya sebagai pendukung fakta dan aktualitas program dokumenter yang dibuat.

Selain itu, Dalam produksi dokumenter terdapat dua unsur pokok yang kemudian dipadukan, yaitu unsur gambar dan unsur suara. Unsur gambar atau visual terdiri dari berbagai materi, antara lain (Fred Wibowo, 2009:149)

a.  Rangkaian kejadian, seperti : suatu peristiwa, atau kegiatan dari suatu lembaga.

b.   Kepustakaan, seperti : potongan arsip, majalah atau mikrofilm.

c.    Pernyataan, seperti : individu yang berbicara secara sadar di muka kamera.

d.   Wawancara, seperti : pewawancara boleh kelihatan atau tidak kelihatan.

e.    Foto Still, seperti : foto-foto bersejarah.


32


f.    Dokumen, seperti : gambar, grafik, kartun.

g.   Pembicaraan, suatu diskusi atau pembicaraan segerombolan orang.

h.   Layar kosong/silhoutte, seperti : untuk memberi perhatian pada sound atau silhoutte karena pribadi yang berbicara dibahayakan keselamatannya andaikata wajahnya kelihatan.

Melalui kesimpulan di  atas maka dokumenter erat kaitannya dengan

sesuatu yang fakta dan benar-benar ada atau terjadi. Apabila nilai faktual tersebut disentuh sedikit saja oleh rekayasa, tentunya hal tersebut akan mengurangi nilai dokumenternya. Oleh karena itu program dokumenter biasanya memiliki cara tersendiri agar isinya padat berisi menonjolkan sisi kebenaran sebenarnya, seperti dengan menghadirkan informan yang diwawancara terkait dengan hal yang diangkat sebagai dokumenter.

Dokumenter adalah program informasi yang berujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya program dokumenter yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh atau kehidupan, atau sejarah suatu masyarakat (misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya. Gaya dalam menyajikan dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik penceritaannya mulai dari yang sederhana hingga yang tersullit. Suatu program dokumenter ada kalanya dibuat seperti membuat sebuah film sehingga sering disebut dengan film dokumenter.

Dokumenter pada televisi mengarah pada suatu daya tarik dan suatu kesetiaan atas aktualitas. Sebuah program dokumenter yang benar berarti bukan


33


program dokumenter yang terlalu berlebihan dalam menguras emosi seperti membanjirkan airmata pemirsanya serta bukan pula program untuk mempromosikan suatu barang produksi atau mendorong aksi sosial. Program dokumenter juga bukan program yang hanya berkepentingan menyajikan objektivitas suatu peristiwa.




2.2  Teori Khusus

2.2.1    Komunikasi Interpersonal

Komunikasi antarpribadi (interpersonal comunication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal (Deddy Mulyana, 2007:81). Pada komunikasi ini, keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi. Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau rspons non-verbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat.

Pengertian lain dari komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya (Arni Muhammad, 2004:159). Ada bermacam-macam nama dalam komunikasi interpersonal antara lain, komunikasi diadik, dialog, wawancara, percakapan, dan komunikasi tatap muka.

Sebagai  komunikasi  yang  paling  lengkap  dan  sempurna,  komunikasi


34


interpersonal berperan penting sampai kapanpun, selama manusia masih memiliki emosi. Pada kenyataannya, komunikasi tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari adanya komunikasi interpersonal ini.


2.2.2    Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2004:54). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi.

Menurut Goldhaber (1986) yang diterjemahkan dari (Arni Muhammad

2004:67) memberikan definisi komunikasi organisasi adalah proses menciptakan

dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung

satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu

berubah-ubah.

Selain itu ada pula persepsi dari beberapa ahli seperti, Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi intenal dan komunikasi eksternal (Arni

Muhammad, 2004:66). Komunikasi Internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang


35


sama tingkatnya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap limgkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produksi, pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum.

Komunikasi organisasi merupakan komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi baik itu dalam organisasi kecil maupun perusahaan. Komunikasi organisasi sangat berperan penting dalam menciptakan keefektifan peran masing-masing anggota organisasi tersebut dalam menjalankan tugasnya. Komunikasi yang terjalin baik antara bawahan dan atasan maupun sebaliknya merupakan salah satu contoh bahwa komunikasi organisasi pada organisasi atau perusahan tersebut berjalan cukup baik.


2.2.3     Produksi Program Televisi

Dalam merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang perlu pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi (Fred Wibowo, 2009:23). Selain itu, seorang produser profesional juga harus membuat manajemen produksi program acara televisi dengan semua aktifitas atau proses pembuatan produksi program acara televisi sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisisen atau tindakan memikirkan dan mencapai hasil yang diinginkan melalui usaha team work (kerabat kerja) yang terdiri dari tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber daya manusia ( Anton Mabruri KN, 2010:22)


36


Dalam memproduksi program televisi ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahapan selanjutnya agar dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP) seperti berikut (Fred Wibowo, 2009:39) :

1.      Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahap ini merupakan tahap awal yang sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik,maka sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahapan pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut :

a.       Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

b.      Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

c.       Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah


37


ditetapkan.

2.       Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Pada pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil di dalam adegan (scene) dan biasanya sutradara mempersiapkan suatu shoot list dari setiap adegan. Sering terjadi satu kalimat dalam skenario dipecah menjadi empat shoot atau lebih.

Intinya pada tahap produksi adalah dilakukannya proses shooting dengan segala persiapan yang telah disiapkan pada saat pra-produksi. Kelancaran proses produksi ini juga didukung oleh sejauh mana proses persiapan dipersiapkan dengan matang mulai dari konsep hingga ke peralatan. Pada proses produksi inilah hampir semua tim biasanya terlibat.

3.      Pasca-Produksi

Ada tiga langkah utama dalam pasca-produksi, antara lain editing offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat tiga dua macam tehnik editing, yaitu: Pertama yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer.

a.  Editing offline dengan teknik analog

Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting


38


dan gambar. Di dalam logging time code (yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shoot dicatat. Kemudian dibuatlah editing kasar yang disebut editing offline sesuai dengan gagasan yang ada dalam sinopsis dan treatment. Setelah itu materi hasil shooting dipilih dan disambungkan dalam pita VHS.

Hasil editing kasarnya dilihat dengan seksama dalam screening dan dikerjakan sampai hasilnya memuaskan. Apabila dirasa pas dan memuaskan barulah dibuat editing script. Gambar dan nomor kode waktu, tertulis jelas untuk mempermudahkan editor pada naskah editing. Hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing online dan kaset VHS hasil editing offline digunakan sebagai pedoman oleh editor dengan kualitas broadcast standart.

b.  Editing online dengan teknik analog

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan engan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

c.  Mixing (pencampuran gambar dengan suara)

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi, dan musik


39


harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Setelah mixing dapat dikatakan bagian yang penting proses post production sudah selesai. Secara keseluruhan produksi juga sudah selessai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview tidak ada lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan.

d.  Editing offline dengan teknik digital atau non-linier

Editing non-linier atau editing digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing, misalnya: Pinacle, Matrox, Canupus, dan lain-lain yang dapat digunakan berbagai macam program editing berdasarkan kebutuhan, seperti: Adobe Premiere, Three D Max, After Effect, dan banyak program lainnya.

Tahapan pertama yang dilakukan adalah memasukkan seluruh hasil shoot (gambar) yang dalam catatan atau logging memperoleh OK, ke dalam hardisk. Proses ini disebut capturing atau digitizing, yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file, yang ketika diperlukan dapat dipanggil untuk disusun berdasarkan urutan yang diinginkan sutradara. Pada editing offline dengan sistem digital ini, penyusunan tidak harus mengikuti urutan adegan seperti dalam sistem analog.

Setelah tersusun baik barulah diurutkan kemudian dipersatukan agar shoot-shoot yang sudah disambung dapat dipilih secara utuh, proses ini disebut render. Setelah render yang dapat dilakukan adalah screening Apabila dalam screening masih perlu dilakukan koreksi, maka koreksi dapat dikerjakan dengan mengurangi, menambah atau menyisipkan


40


shoot yang diperlukan. Setelah semuanya memuaskan boleh dikatakan editing offline selesai. Bahan offline dalam komputer langsung dibuat menjadi online.

e.  Editing online dengan teknik digital

Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar (misalnya perlu animasi atau wipe efek) dan suara (sound effect atau narasi) yang harus dimasukkan. Jika semua itu sudah sempurna, hasil online ini kemudian dimasukkan kembali dari file menjadi gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan kualitas broadcast standard. Setelah program dimasukkan pita, boleh dikatakan pekerjaan selesai dan kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi.


2.2.4        Analisa SWOT

Dari berbagai literatur yang menjelaskan tentang SWOT, sekiranya dapat ditarik suatu benang merah, bahwa sebenarnya analisis SWOT merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka kerja dan rencana strategi (framework and strategic planning) yang pernah diterapkan baik ketika di medang perang maupun bisnis. SWOT adalah singkatan dari strenghts (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganilisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif (Irham Fahmi, 2011:212).


41


Sedangkan menurut pendapat Stephen P. Robbins dan Mary Coulter mengatakan bahwa “Sebuah analisis SWOT dapat merupakan alat ya ng bermanfaat untuk memeriksa keterampilan, kemampuan, pilihan karir, dan peluang-peluang karir anda sendiri.”

Maka dilihat dari dua definisi tersebut disimpulkan bahwa analisis SWOT dapat digunakan sebagai tolak ukur sebuah perusahaan berhasil atau tidaknya sebuah rencana yang direncanakan dengan peluang serta segala kendala atau hambatan yang ada. Melakukan analisis SWOT dengan pendekatan SWOT memang memiliki kelebihan dan kelemahannya. Namun setidaknya telah diperoleh gambaran membuat seseorang bisa menilai serta memutuskan langkah-langkah apa yang bisa dikerjakan di kemudian hari. Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan pula untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengam penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Secara lebih tegas mengapa SWOT memungkinkan untuk dipergunakan sebagai model analisis, ini sebagaimana yang dikatakan oleh Nuranisak Sugesti S. Dan Achmad Holil Noor Ali bahwa, “Analisa SWOT dila kukan dalam dengan mengindentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi; kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal organisasi; kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal; peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko.....” (Irham Fahmi, 2011:217)


42


Peneliti menggunakan analisa SWOT dalam penelitian ini sebagai acuan dalam menganilisis apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam produksi program Tanah Air ini khususnya pada strategi tim kreatifnya dalam memproduksi program ini. Strategi tim kreatif menjadi fokus utama pada penelitian ini karena keunikan penempatan tim kreatif pada program dokumenter sehingga peneliti ingin mengkaji lebih dalam dari berbagai sisi. Selain digunakan untuk menganalisis sebuah strategi tim kreatif pada program Tanah Air ini, SWOT juga bisa memberi gambaran bagaimana strategi itu bekerja dan seperti apa naik turun atau kemajuannya dari berbagai aspek baik dari sumber daya manusianya maupun hal-hal lain yang menayangkut produksi program tersebut.


2.3         Definisi Konsep


2.3.1   Strategi


Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi (Morissan, 2009:136). Strategi mencakup pula cara bagaimana sebuah organisasi , perusahaan atau stasiun televisi dalam menjalankan misinya untuk membuat sebuah produk yang sesuai dengan tujuan, menarik hingga bisa bersaing dengan pesaing yang ada. Strategi meliputi pula bagaimana sebuah ide atau gagasan dari sebuah tim yang terlibat bekerja dan diaplikasikan sebagai bentuk upaya dalam menghasilkan sebuah produk atau kemasan yang berbeda dengan lainnya.

Menurut  Kamus   Besar   Bahasa   Indonesia  edisi   ketiga   (2007:1092),


43


strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah rencana dan bagaimana cara mewujudkan rencana tersebut agar sebuah tujuan dapat terwujud sesuai dengan keinginan serta gagasan yang tercipta. Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungan secara efektif yang terbaik.


2.3.1.1. Strategi Program

Mengulang definisi strategi menurut Morrisan (2009:136) yang menyatakan strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Maka kata “program” dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar, dan rasional yang dimainkan oleh manager, executive producer atau produser yang berperan yaitu dalam perumusan strategi memberikan pengarahan terpadu dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya organisasi yang dalam hal ini adalah tim kreatif maupun kru yang bertugas yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Strategi program pada setiap stasiun televisi sudah tentu berbeda-beda. Ada stasiun televisi yang mengincar rating share, timing, audiens, ada pula yang hanya mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas atau bahkan hanya memikirkan kepuasan penonton saja dan tidak mencari keuntungan. Atas dasar perbedaaan itulah maka stasiun televisi tentunya memiliki strategi perusahaannya sendiri baik dari segi manajemen perusahaannya hingga sumber daya manusianya yaitu tim kerjanya.


44


2.3.2    Tim Kreatif

Di dalam suatu organisasi khususnya di stasiun televisi, tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka yang dapat dituangkan dan diproduksi secara bagus dan menarik. Peranan tim kreatif cukup besar dan penting dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati oleh penontonnya, dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga dapat tampil beda dan mampu bersaing dengan acara atau program lainnya.

Tim merupakan sekelompok orang dalam pekerjaan atau organisasi yang bertanggung jawab atas pembentukan produk atau menangani suatu proses dalam organisasi (Deddy Mulyana, 2005:310). Sedangkan definisi kreatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan. Maka apabila digabungkan, tim kreatif merupakan sekelompok indivisi yang memiliki daya cipta yang bertanggung jawab terhadap pembentukan produk, apabila dalam dunia pertelevisian maka produk itu adalah sebuah tayangan atau program acara.

Tim kreatif secara jelas bisa dikatakan terbagi dua, yaitu tim kreatif pada program entertainment dan dokumenter. Perbedaan keduanya terletak pada cara kerja masing-masing. Pada program entertainment kerja tim kreatifnya jauh lebih jelas dan cepat, misalnya membuat konsep program dan menyelesaikannya pada produksi setelah itu pekerjaannya beres. Berbeda dengan tim kreatif di dokumenter yang memiliki banyak peran yang harus dikerjakannya. Tim kreatif di dokumenter mencakup banyak hal seperti membuat konsep alur ceritanya, treatment dan segmentasi, menjadi reporter, menulis naskah hingga terkadang harus membantu


45


pula pada proses editing.

Pada penelitian ini tim kreatif merupakan bagian yang cukup menarik untuk dianalisis. Hal ini dikarenakan keberadaan tim kreatif pada program ini memiliki peranan yang sangat penting dari mulai proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Pada program dokumenter sendiri sebutan tim kreatif memang dirasa kurang pas mengingat tim kreatif adalah tim yang mengkreasikan suatu acara, memiliki ide baru atau membuat program baru sedangkan di dokumenter tidak. Tim kreatif pada dokumenter lebih mencakup ke dalam banyak hal yang dapat dikerjakannya dan itulah yang menjadikan tim kreatif menjadi suatu bagian terpenting di sini dan beda dengan tim kreatif pada umumnya.


2.4   Kerangka Berpikir











SWOT

Program

Tanah Air

Secara

Umum









Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar