KOMUNIKASI FORMAL DAN KOMUNIKASI INFORMAL
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif, berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing-masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas. Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan struktur organisasi. Berikut ini, salah satu pengalaman pribadi saya tentang komunikasi secara formal.
Ketika saya masih duduk di bangku SMP, saya mengikuti sebuah organisasi yang ada di SMP tersebut. Organisasi itu biasa disebut sebagai OSIS Ketika itu, kami para anggota OSIS sering sekali mengadakan rapat setiap minggunya. Rapat itu bertujuan untuk menjalin komunikasi yang baik antar anggota OSIS lainnya supaya terjalin kerjasama yang baik antar anggotanya dan juga bisa memperbaiki atau menerima sesuatu dari yang lain. Didalam OSIS tersebut terdiri dari beberapa bagian. Ada ketua OSIS, ada wakil ketua OSIS, sekretaris, bendahara dan juga anggota lainnya yang berada pada bagiannya masing-masing. Biasanya setiap divisi organisasi terdiri dari beberapa orang. Sebelum acara rapat OSIS dimulai, biasanya ketua OSIS melakukan pembukaan terlebih dahulu. Ketika itu, sekolah saya akan mengadakan acara perpisahaan untuk kakak-kakak kelas 3 yang sebentar lagi akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu diadakan rapat OSIS untuk membahas pembentukan panitia acara perpisahaan di sekolah. Ketua OSIS memberikan pidato singkatnya seperti berikut ini.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Rekan-rekan pelajar yang saya hormati serta saudara-saudara sekalian yang saya cintai.
Alhamdulillah dengan iringan rahmat dari Allah SWT. Kita semua dapat bertatap muka di sini dalam rangka pembukaan rapat organisasi pelajar kita dalam keadaan sehat wal afiat.
Saudara-saudara sekalian, sabagaimana kita ketahui bahwa masa ujian tertulis dari kakak-kakak kelas III telah selesai. Tentunya sebentar lagi kakak-kakak kita itu akan lulus dan meninggalkan bangku sekolahnya.
Dan sudah tentu, kita sebagai adik kelas tidaklah begitu saja membiarkan kakak-kakak kita meninggalkan sekolah yang tercinta ini. Tetapi tentunya kita sebagai adik-adik yang baik, kita harus menunjukkan rasa hormat dan sayang kita kepada kakak kelas III yang akan lulus dan meninggalkan kita.
Saya yakin, bahwa kakak-kakak kelas kita itu tidak mengharapkan sesuatu dari kita, kecuali agar kita mau mendo’akan. Rekan-rekan pelajar yang saya hormati. Maksud dan tujuan dari pertemuan kita ini tidak lain adalah untuk membentuk Panitia Perpisahan kakak-kakak kelas III. Seperti kita ketahui bahwa pengumuman lulus dari kakak-kakak kelas III jatuh pada tanggal 18 April berarti waktunya sudah dekat sekali.
Sebelum rapat pembentukan panitia perpisahan ini dimulai, yang mana nanti rapat tersebut akan dipimpin langsung oleh rekan ketua OSIS. Maka terlebih dahulu marilah rapat pada hari ini kita buka bersama dengan bacaan BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM.
Seiring dengan berjalannya rapat OSIS tersebut, kami para anggota banyak sekali mengajukan pertanyaan-pertanyaan perihal acara yang akan diadakan. Komunikasi yang kami gunakan tetap menggunakan komunikasi yang formal. Seperti contohnya ketika itu saya bagian dari bendahara dan saya bertanya kepada ketua OSIS “Mohon maaf interupsi, Saya ingin bertanya tentang biaya yang akan kita keluarkan nantinya, apakah biaya tersebut kita dapat dari murid-murid sekolah saja atau kita akan mengajukan proposal untuk sponsor kepada perusahaan? Terimakasih…”
Ketua OSIS pun menjawab dengan persetujuan para anggota lainnya. Tidak hanya kepada para anggota saja, tetapi juga meminta pendapat kepada dewan guru di sekolah tersebut. Dan akhirnya rapat OSIS pada saat itu berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang baik untuk jalannya acara perpisahaan kakak-kakak kelas tersebut.
Selanjutnya saya akan membahas tentang komunikasi informal. Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi, akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu, gossip, atau rumor. Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat, carilah sumber informasi yang dapat dipercaya, selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif. Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan. Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur. Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial, mempengaruhi orang lain, dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu. Saya akan menceritakan komunikasi informal sesuai dengan pengalaman pribadi saya.
Ketika itu saya sedang berbincang dengan teman-teman saya di kampus. Saya bercerita kepada teman-teman saya dan saya bertanya kepada mereka “Kalian disini ada yang lagi cari lip cream atau lip matte nggak?” kemudian salah satu teman saya menjawab “Aku kemarin abis beli lip matte silky junkie, dipakainya enak banget terus teksturnya ringan di bibir kita. Kalau kamu mau beli kamu mending beli itu aja.” Lalu saya bertanya “ohiya? Warna apa yang kamu beli? Terus harganya berapa?” dan teman saya menjawab “Aku beli warna coklat, harganya aku lupa berapa tapi berkisar dari 50.000 sampai 60.000 an deh.”Akhirnya saya menjawab “Wah lumayan juga ya kalau gitu, makasih banyak ya informasinya.”
Dengan adanya komunikasi secara informal, kita tidak perlu repot-repot menggunakan bahasa yang baku karena kita bisa menggunakan bahasa yang santai tetapi tetap sopan. Dengan begitu akan lebih mudah dimengerti dan juga terdengar lebih akrab.
Sumber : Wikipedia.org
Pengalaman pribadi penulis
Sumber : Wikipedia.org
Pengalaman pribadi penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar